Epic mengeluarkan pernyataan resmi terkait perubahaan sistem matchmaking dari Fornite beberapa minggu yang lalu. Patch 10.40, yang berisi tweak sistem matchmaking baru tersebut mengundang banyak komentar dari para player Fornite. Pasalnya, kini player hanya akan melawan player lain dengan statistik dan skill yang serupa dari semua platform. Tentu saja, dilihat dari sisi mana pun hal tersebut terlihat tidak adil.
We have a lot to share!
Check out our blog post for updates on matchmaking, bots, the new control settings, and The Combine: https://t.co/GEz5wWOumS
— Fortnite (@FortniteGame) 3 October 2019
Selain menyampurkan player-player dari berbagai platform ke dalam satu match, Epic juga menyatakan hal lain. Epic kini menganggap serius isu terkait smurfing atau memakai akun baru untuk membantai player-player baru.
“Terkait topik smurfing, kami telah menyadari kalau smurfing bertujuan untuk mendapatkan lawan yang lebih mudah. Smurfing merupakan tindakan yang dapat menghasilkan status banned. Kami telah melihat banyak hasil negatif dari smurfing. Bila kami mendapatkan banyak bukti bahwa sebuah akun melakukan hal tersebut lewat sistem report, kami akan mengambil tindakan.”
Walaupun tindakan Epic tersebut terlihat bijak untuk waktu yang krisis ini, banyak player tidak menerima hal tersebut. Sistem matchmaking yang sudah dimodifikasi dan melibatkan banyak mekanik baru tidak dapat menghentikan komentar para pemain. Ninja, seorang streamer Fortnite ternama ikut menyatakan pendapatnya. Pada saat sesi livestream ia mengaku bahwa “terkadang pemain yang ahli tidak selalu ingin melawan pemain-pemain ahli lainnya.”
Isu smurfing sudah melekat di Fornite sejak bulan perilisannya. Tentu saja, Epic tidak bisa membiarkan kehilangan pemain-pemain barunya karena isu tersebut. Epic juga menjadi salah satu developer yang telah menanggapi isu smurfing dengan serius.