Realme Buds Wireless menjadi salah satu wireless earbuds terbaru yang dapat memenuhi kebutuhan para penggunanya, khususnya mereka yang seorang basshead. Produk yang diluncurkan oleh realme Indonesia, bersamaan dengan realme XT ini memiliki bentuk dan warna yang menarik, sehingga sangat keren jika dibawa sehari-hari. Fitur-fitur tertentu juga membuat wireless earbuds ini dapat mengeluarkan suara yang cukup ‘nendang.’ Penasaran bukan?
Mendengarkan musik menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan. Sembari menunggu kereta datang, maupun sambil menikmati hujan deras di sore hari, ditemani dengan semangkok mi instan. Lagu-lagu yang didengarkan pun terdiri dari berbagai macam genre. Dangdut, pop, jazz, romansa, EDM, dan bermacam-macam jenis lagu lainnya.
Berwarnakan kuning dan hitam, menunjukkan bahwa realme Buds Wireless ini menjawab kebutuhan anak muda, yang ingin tampil keren dan tentunya terlihat oleh semua orang. Fitur-fitur yang dimiliki oleh wireless earbuds ini juga cukup membantu para pemiliknya untuk dapat mendengarkan suara merdu dari musik yang didengarnya.

Lalu bagaimana review lengkapnya? Yuk disimak saja disini. Sebagai catatan, review ini amat sangat subjektif. Penulis sendiri pun baru pertama kali menggunakan wireless earbuds. Mohon pengertiannya mengingat untuk urusan audio, masing-masing orang memiliki seleranya sendiri. Terimakasih.
Lagu yang penulis dengar terdiri dari beberapa judul, dan tentunya beberapa genre. Berikut adalah daftarnya.
- Soundwave – Salah
- Dream Theatre – On The Backs of Angels
- AJR – Weak
- Skrillex – To U

Detail realme Buds Wireless
Penulis sendiri merupakan seorang basshead, meskipun tidak terlalu menyukai suara-suara bass dengan desibel yang cukup besar. Contohnya, ya seperti suara sound system di acara dangdutan. Ya, bikin sakit kepala memang.
Untuk sebuah wireless earbuds, yang kebetulan baru dimiliki oleh penulis, realme Buds Wireless dapat menghadirkan suara yang cukup jelas, tidak ada penumpukan di bidang vokal dan instrumental. Tidak terjadinya penumpukan suara, membuatnya nyaman untuk digunakan dalam waktu yang lama. Tidak hanya itu, ekor bass tidak terlalu panjang, dan dalam mendengarkan tempo lagu yang cepat, realme Buds Wireless terbaru ini tetap dapat mengikutinya dengan baik.
Separasi realme Buds Wireless
Ketika mencoba mendengar On The Backs of Angels dari DT, separasi yang dihasilkannya cukup baik. Dentuman double pedal yang digunakan oleh Mike Mangini, lalu vokal dari James LaBrie, bahkan petikan gitar bertempo cepat khas John Petrucci, semua dapat terdengar dengan jelas menggunakan earbuds ini.

On The Backs of Angels sendiri sejatinya adalah lagu yang memiliki tempo cukup cepat. Tidak secepat A Nightmare to Remember tentunya. Meskipun begitu, suara yang dihasilkan oleh alat dengan koneksi bluetooth ini tidak membuatnya kewalahan dalam pengguna memberikan sensasi mendengar yang berbeda. Semua cukup rapih, tidak ada yang maju lebih dulu atau hilang lebih dahulu.
Bass realme Buds Wireless
Berpindah ke lagu lain, adalah Weak yang dibawakan oleh AJR, salah satu grup band dari New York, Amerika Serikat. Band indie ini seringkali mengeluarkan lagu-lagu yang berada dalam genre EDM, sehingga memiliki kekuatan bass yang cukup besar jika dibandingkan lagu-lagu biasa.
Tidak hanya AJR, penulis juga mencoba mendengarkan lagu To U yang dibawakan oleh Skrillex. Keduanya sama-sama memiliki kadar bass yang cukup besar mengingat genre EDM yang menjadi identitas utama kedua pemain musik tersebut.

Bagi seorang basshead, penulis merasakan kekuatan bass yang dihasilkannya tidak terlalu besar. Masih nyaman untuk para non-basshead untuk mendengarkan lagu dalam waktu yang lama. Kadar bass yang dihasilkannya tidak lebih besar dari KZ ZS3 yang dimiliki oleh penulis.
Vokal realme Buds Wireless
Lanjut ke penilaian berikutnya. Dalam bagian vokal, penulis mencoba mendengarkan lagu Salah yang dibawakan oleh Soundwave. Suara vokal dari lagu yang dibawakan oleh Rinni Wulandari, jebolan salah satu ajang pencarian bakat di Indonesia, terdengar sangat jelas dan merdu.
Lagu tersebut memiliki tempo yang cukup pelan, instrumen yang tidak terlalu banyak dan suara vokal yang unik. Sehingga cocok didengarkan sambil jalan-jalan di sore hari, maupun sedang menikmati masa sendirian.
Backssound yang biasanya jarang terdengar pun, dengan menggunakan earbuds ini dapat terdengar dengan jelas dan jernih. Hal ini tentunya menandakan bahwa realme sangat paham akan kebutuhan para pendengar musik yang butuh suara jernih layaknya sebuah kristal.
Soundstage realme Buds Wireless
Kembali menggunakan lagu On The Backss of Angel dari Dream Theater. Soundstage atau ruang lingkup suara yang dihasilkannya tidak terlalu lebar. Bayangkan sebuah keadaan dimana anda berada dalam ruangan kosong yang berisi anda, dan sang penyanyi. Penyanyi tersebut mulai melakukan aksinya, dan anda dapat mendengar suara dari berbagai sudut. Itulah yang berusaha dilakukan oleh earbuds satu ini.

Semua berfokus pada sang pendengar. Ketukan simbal, vokal kuat, petikan gitar cepat, bahkan dentingan piano, dihadirkan dalam seisi ruangan tersebut, dengan anda, sang pendengar, menjadi fokus utamanya.
Konektivitas & Baterai realme Buds Wireless
Bagaimana baterainya dapat bertahan? Alat yang menggunakan bluetooth sebagai koneksi utamanya ini diklaim memiliki baterai yang dapat bertahan hingga 12 jam pemakaian. Penulis sendiri tidak pernah menggunakan alat ini lebih dari dua jam dalam satu hari, sehingga dalam satu kali pengecasan, kurang lebih bisa bertahan sampai seminggu.

Untuk mendengarkan musik, earbuds ini tidak mengalami kendala koneksi sama sekali. Tidak ada delay, dan tentunya mudah dioperasikan. Akan tetapi, hal ini berbeda jauh jika digunakan untuk gaming. Delay parah akan terjadi cukup sering, sehingga sangat tidak nyaman untuk digunakan.
Harga realme Buds Wireless mulai dari Rp 499 ribu saja. Pelanggan dapat langsung membelinya di tautan ini.
Diatas adalah beberapa poin penting dari ulasan mengenai realme Buds Wireless ini. Semua tulisan diatas adalah hasil pengalaman yang dialami oleh penulis. Selalu ingat bahwa untuk urusan audio atau suara, setiap orang memiliki preferensinya sendiri, sehingga pengalaman mendengar satu alat tidak akan sama setiap orangnya.