Review Samsung Galaxy Note 8: Tetap Relevan di 2020

Menjamurnya ponsel-ponsel Android harga murah di 2020, membuat beberapa brand harus mulai mundur dimakan jaman. contohnya Nokia yang ada produk terbaru, tapi tidak seramai dahulu ketika Symbian masih digunakan hampir semua masyarakat global. Tentunya banyak brand harus melakukan siasat untuk mempertahankan produknya di pasaran.

Perkembangan tersebut tidak membuat Samsung, salah satu pemain lama, satu generasi dengan Nokia, Motorolla, Ericson, dan Sony, gentar. Seri Galaxy mereka, sampai saat ini masih ramai dijadikan benchmark, ujicoba, komparasi, dan lain-lain. Menurut hasil riset Counterpoint pada kuartal dua 2020 yang dikutip melalui Kompas, Samsung menempati posisi tiga sebagai brand ponsel yang besar di Indonesia.

Di negara asalnya, Korea Selatan, Samsung menjadi brand yang hampir memenuhi semua gaya hidup masyarakat. Samsung menjual berbagai macam produk home appliances yang berkualitas tinggi dan tangguh, diantaranya adalah televisi dan kulkas. Tidak hanya di Korea Selatan, masyarakat Indonesia pun menggemari produk-produk Samsung karena dinilai memiliki nilai prestis lebih tinggi, dan build quality yang kokoh. Samsung juga sempat menjalin kerja sama dengan beberapa idola K-pop seperti Blackpink dan BTS.

Sebagai pabrikan ponsel pintar dengan segudang pengalaman, Samsung telah sukses meluncurkan varian Galaxy terbaru mereka. Varian tersebut adalah Galaxy S20, Note 20, Note 20 Ultra. Tak ketinggalan Galaxy Z Fold 2 yang merupakan ponsel lipat dengan ukuran layar sangat sangat lebar, hampir menyerupai Galaxy Tab Series.

Penulis berkesempatan untuk membeli sebuah Galaxy Note 8, dengan harga kurang lebih Rp 4.8 jutaan, di sebuah toko ponsel seken di Bandung Electronic Center. Ada sedikit kejadian unik ketika membeli ponsel ini. Sebelumnya, penulis membeli Galaxy Note 9 dengan status garansi internasional, yang notabene cukup riskan terkena banwave IMEI.

Sudah diyakinkan dan meyakinkan diri untuk membelinya, ternyata IMEI 2 terkena blokir, sementara penulis butuh fitur dual SIM-nya untuk berkomunikasi. Pada akhirnya kembai ke toko tersebut dan ada sebuah Galaxy Note 8 SEIN, yang pada akhirnya penulis beli langsung.

Turun generasi? Jelas. Menyesal? Sedikit. Ingin kembali Ke Galaxy Note 9? Tidak, karena penulis berencana untuk langsung loncat ke Galaxy Note 10, hehe. Nah, kurang lebih sudah sebulan penulis menggunakan Galaxy Note 8 untuk berkomunikasi, bermain, foto. Bagaimana pengalamannya? Berikut ulasan EXPLOID tentang Galaxy Note 8 di tahun 2020.

• Baca Juga: Tips Mudah Bermain LoL: Wild Rift bagi Pemula

Desain Galaxy Note 8

Seperti biasa, Samsung dikenal akan produk-produknya yang cantik dan elegan. Sebagai flagship di masa lampau, tentunya Galaxy Note 8 mengadopsi desain tersebut. Penulis mendapat unit berwarna Midnight Black, yang dapat memantulkan cahaya lampu di malam hari dengan sangat baik.

Bentang layar review Galaxy Note 8 juga sangat apik. Menggunakan konsep Infinity Display membuat penggunaan sehari-hari jauh lebih menyenangkan, terlebih jika senang menonton film di Netflix ataupun berfoto-foto ria. Konsep Infinity Display juga terus digunakan Samsung pada lini ponsel terbarunya hingga saat ini.

Ukuran ponsel yang panjang agak menyulitkan penulis memasukkan ponsel ini ke kantong celana. Tapi tidak masalah, karena akan lebih menyenangkan untuk menggenggam ponsel Android kece ini, daripada menyimpannya di kantong celana.

Performa Samsung Galaxy Note 8

Tentu, Galaxy Note 8 yang rilis di tahun 2017 tersebut, akan ketinggalan cukup jauh dengan ponsel-ponsel sekarang. Jika dibandingkan dengan ponsel flagship yang penulis miliki, Honor 10, juga cukup jauh perbandingannya. Penasaran komparasi keduanya? Nantikan di artikel selanjutnya ya!

Layar ponsel flagship ini bisa diubah resolusinya. HD+ dengan resolusi 1480×720, FHD+ dengan resolusi 2220×1080, dan WQHD+ dengan resolusi 2960×1440. Luar biasa bukan? Tapi, penulis hanya menggunakan HD+ saja sehari-hari, karena tidak terlalu sering menggunakan ponsel ini.

Samsung Galaxy Note 8 menggunakan Exynos 8895. Ditemani 6 GB RAM dan 64GB untuk ruang penyimpanan. Ponsel ini menghasilkan skor benchmark 3DMark di angka 2356 untuk OpenGL ES 3.1, dan 2650 untuk Vulkan. Uji pengetesan dilakukan dengan mode Sling Shot Extreme.

Apakah angka tersebut penting? Bagi penulis sih, tidak. Karena penulis sendiri tidak mengejar ponsel karena performa, tapi karena preferensi pribadi.

Untuk bermain game seperti PUBGM, MLBB, ponsel ini masih menunjukkan taringnya. MLBB pada setting ultra, masih bisa berjalan di 60 FPS tanpa mengalami penurunan sekalipun. Berikut videonya.

Bagaimana dengan PUBG: M? Sama, masih dapat melibas grafis terbaik.

Kedua game tersebut direkam menggunakan fitur screen recording dengan resolusi 1480×720. Bagaimana dengan game yang sedang ramai diperbincangkan, Genshin Impact misalnya? Game ini hampir tidak bisa dimainkan di ponsel ini.

• Baca Juga: Simak Tips Mudah Berikut Ini Untuk Merawat Laptop Kesayanganmu!

Fitur

Hampir semua orang yang membeli Galaxy Note Series, mengejar satu hal, yaitu S-Pen. Mengapa? Karena ponsel ini akan berfungsi sesuai dengan namanya, Note. Stylus atau pena yang dimiliki Galaxy Series sangat berguna dalam keadaan genting. Misalnya ketika sedang memiliki ide untuk menulis tapi tidak membawa buku, cukup tarik stylus dari bagian bawah ponsel, dan layar akan berubah menjadi memo. Tidak perlu untuk membuka kunci layar, sehingga bisa langsung menulis saat itu juga.

Fitur lain yang membuat ponsel android jadul ini spesial, ialah Bixby, yang terkadang membantu, terkadang tidak. Sebagai informasi tambahan, Bixby bertindak layaknya Siri di Apple, atau Google Voice di perangkat Android lain. Hanya saja, penulis merasa Bixby cukup kaku dan tidak terlalu membantu.

Untuk konektivitas, ponsel ini menggunakan sistem Hybrid Dual SIM, yang mana keduanya tidak bisa berjalan dalam koneksi yang sama. Misalnya, SIM 1 menggunakan jaringan LTE/3G/2G, maka SIM 2 hanya bisa menggunakan 3G/2G, begitupula sebaliknya. NFC pada ponsel ini berfungsi dengan baik. Penulis dapat dengan mudah top-up Flazz menggunakan BCA, da Brizzi menggunakan BRI dengan fitur NFC ini. Tinggal tempel salah satu kartu tersebut, dan bisa langsung terdeteksi.

Last but not least adalah Edge Screen & Lighting yang cukup membantu. Layar lebar Super AMOLED dengan Infinity Display membuat tampilan ponsel cukup unik. Jika kamu menggeser tampilan utama ke samping kanan atau kiri, ikon yang ada akan terlihat seperti tenggelam ke ujung layar.

Kamera Galaxy Note 8

Kamera Galaxy Note 8 diperkuat dengan adanya dua buah kamera di bagian belakang, serta dua buah kamera juga di bagian depan. Total, Samsung review Galaxy Note 8 memiliki empat buah kamera yang sangat mumpuni di tahun 2020 ini.

Bagian belakang, satu kamera berukuran 12MP f/1.7 26mm (wide), satu lagi kamera berukuran 12MP f/2.4 52mm (telephoto). Keduanya menghasilkan gambar yang cukup baik, dan tidak kalah dengan Honor 10 yang penulis miliki. Bahkan, di beberapa momen, Galaxy Note 8 menghasilkan gambar yang lebih baik. Berikut adalah hasil foto untuk kamera utamanya.

Untuk kamera depan, lensa pertama menggunakan 8MP f/1.7 25mm, dan lensa kedua menggunakan 2MP untuk keperluan fitur Samsung terbaik, Iris Scanner. Berikut adalah hasil foto untuk kamera depannya.

Dalam urusan video, kamera utama tersebut mendukung rekaman 30fps di kualitas 4K, 30/60fps di kualitas FHD (1080), dan 240fps di kualitas HD (720). Sementara itu, kamera depan bisa merekam 30fps pada kualitas 1440p. Bagaimana dengan hasil video? Berikut video iseng yang sempat penulis rekam. Video cukup stabil karena direkam menggunakan tongsis.

Kesimpulan Review Galaxy Note 8

Meskipun telat sekitar 3 tahun, penulis benar-benar amat puas dengan Samsung Galaxy Note 8. Desainnya yang elegan dan sangat kantoran sekali, cocok dengan penulis yang memang berjiwa boomer dan kurang suka memiliki ponsel berukuran kecil. Pas sekali dengan perut penulis yang besar hehe.

Untuk sehari-hari, baterai 3300 mAh yang dimilikinya sudah cukup mendukung pekerjaan penulis. Terlebih, kegiatan WFH tidak membuat ponsel ini banyak bergerak, hanya di akhir pekan saja, yang membutuhkan dukungan powerbank.

Note 8 juga dibanjiri dengan banyak fitur. Saking banyaknya sampai tidak semua tertulis dalam review kali ini. Fitur yang perlu sekali di-highlight adalah keberadaan stylus yang sangat membantu penulis dalam berbagai momen. Ketika bosan, bisa dibuat untuk menggambar. Ketika ada ide, bisa dibuat untuk menulis. Ketika ada kejadian tertentu, bisa dijadikan sebuah notes.  Detail lebih jelasnya bisa kalian lihat di laman resmi Samsung.

Bermain game? Perlu diakui jika ponsel ini kalah, tapi tidak terlalu kalah jika dibandingkan flagship wannabe yang banyak beredar sekarang.

Lalu, apakah masih relevan di tahun 2020 ini? Tentu masih. Tapi alangkah baiknya jika punya uang di sekitar Rp 5 jutaan atau 6 jutaan, bisa langsung pilih Note 9 atau Note 10 seken. Apakah menyenangkan punya dua buah ponsel flagship? Bagi penulis, sangat menyenangkan.

Nantikan review­-review Exploid selanjutnya ya!

Spesifikasi Singkat Samsung Galaxy Note 8 2020

Editor: Panji Pangestu