Bohemian Rhapsody, jika kalian tanyakan pada orang tua kalian tentang kepopuleran nama itu penulis yakin hampir 90% akan menjawab sembari melantunkan salah satu bagian dalam lagu besutan band rock 80an, Queen.
Selain menjadi judul lagu abadi yang tidak akan pernah jatuh dari tahta lagu terbaik, inovatif, sekaligus genre-bending dalam 1 abad terakhir, Bohemian Rhapsody juga menjadi judul film tentang perjalanan sang vokalis band, Freddie Mercury dari awal hingga akhir karirnya. Film ini dirilis pada bulan Oktober 2018 silam dan berhasil meraup sukses serta memberikan trofi Oscar pada aktor pemeran utama, Rami Malek.
Dalam film tersebut terdapat sebuah bagian dimana perjalanan asmara Freddie Mercury ditonjolkan sepenuhnya, mulai dari ketertarikannya pada wanita hingga pada titik dimana ia mengakui dirinya biseksual.
Sayangnya penggemar pelantun lagu We Are The Champion di Tiongkok sepertinya tidak akan mendapatkan pengalaman serupa dengan bagian dunia lain yang mendapatkan jatah pemutaran film Bohemian Rhapsody berkat lembaga sensor film Tiongkok.
Dilansir dari Screenrant, lembaga sensor film dan televisi di Tiongkok memutuskan untuk mengeliminasi semua referensi terhadap homoseksualitas bahkan menghapus semua kata “gay” dari film tersebut. Applying cold water to the burned area, aktivis LGBTQ di luar Tiongkok menyatakan bahwa referensi homoseksual dalam film tersebut sangat kecil dan tidak berpengaruh pada perkembangan cerita apabila dihapuskan.
Editor: Panji Pangestu