Seminggu yang lalu, Valve secara resmi telah memberhentikan produksi controller satu-satunya yaitu Steam Controller. Gadget yang baru berumur empat tahun tersebut kini hanya dijual dengan unit terbatas. Tentu saja, daripada sisa-sisa tersebut sia-sia karena tidak dipakai, Valve akhirnya memotong harga controller-nya sebagai penutupan.
Potongan harga yang sangat besar yaitu hanya 5 USD per unit Controller tentu saja membuat kaget banyak orang. Walaupun mungkin terlihat sangat aneh dengan membeli controller tersebut, banyak orang ternyata mengambil kesempatan untuk membeli unit-unit terakhir Steam Controller.
Strategi dan penjualan Valve dalam menghabiskan sisa-sisa Steam Controller berjalan lancar. Malah bisa bisi dibilang terlalu lancar karena nyatanya order yang diterima Valve terlalu banyak melebihi stok yang ada. Alhasil, banyak orang yang sudah melakukan pemesanan mendapatkan refund atau dana kembali. Bahkan, orang-orang yang sudah menerima Steam Controller-nya pun ikut mendapatkan refund.
Dengan kejadian tersebut, Valve akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi untuk memberi informasi kepada para pembeli. Perusahaan tersebut menyebutkan bahwa order yang diterima terlalu banyak melebihi ekspektasi dan stok yang tersedia. Dan karena bagian produksi sudah secara resmi dihentikan, Valve juga tidak bisa untuk menyetok ulang
Selain Steam Controller, fitur-fitur ataupun gadget Steam lainnya yang kini sudah “mati” adalah Steam Machine dan Steam Link. Steam Machine adalah yang pertama diberhentikan secara keseluruhan karena masalah yang membuat opsinya tidak bisa dijalankan dengan baik. Selain itu, sepertinya memang tidak ada yang peduli dengan fitur yang dikembangkan oleh Steam tersebut.
Jika kamu mendapatkan kesempatan untuk membeli satu unit Steam Controller dengan harga sekitar Rp. 80.000, apakah kamu akan mengambil kesempatan tersebut tanpa pikir panjang?