Setelah rilis pada awal bulan Februari, Apex Legends selalu dibicarakan dimana-mana. Game yang dijuluki rajanya battle royale ini menjadi salah satu game yang mencetak rekor baru di dunia dengan jumlah penonton live streamnya di twitch maupun dengan jumlah total download yang sangat pesat.
Penonton streaming Apex Legends kini telah turun drastis jika dibandingkan dengan penonton di awal rilisnya. Jumlah yang dulunya menjadi perhatian dikarenakan selalu timbul teratas, kini sudah berada dibawah game-game yang dulu pernah dikalahkan seperti CS:GO, League of Legends, dan rivalnya sendiri, Fortnite. Tanpa harus bersusah payah seperti yang pernah dilakukan Epic Games ketika Apex Legends keluar pun, semuanya berjalan sesuai alur dan harus menerima penurunan angka penonton.
Apex Legends yang dulunya memiliki sekitar 300,000 penonton di twitch sejak awal rilisnya kini hanya berputar pada angka 40,000-an saja terhitung mulai pertengahan bulan April ini. Hal tersebut merupakan penurunan drastis yang diterima Apex Legends dan membuktikan bahwa game yang hype di awal rilisnya tidak akan mudah dipertahankan popularitasnya.

Apex Legends
Game yang disebut-sebut sebagai Fortnite killer ini memang memiliki 25 juta download di minggu pertamanya dan 50 juta download terhitung pada tanggal 4 Maret. Mungkin, dengan berbagai popularitas yang diperoleh Apex Legends, Respawn selaku developer gamenya harus mengeluarkan berbagai konten untuk tetap menjadikan gamenya panas.
Beberapa hal yang menyebabkan turunnya popularitas Apex Legends juga bisa dikarenakan oleh konten yang jarang diperbarui. Sudah sepantasnya game yang memiliki banyak penggemar selalu menyediakan konten ataupun fitur hangat agar pemainnya tidak cepat bosan. Selain itu, berbagai bug juga tidak dapat dihindari serta para pengguna program illegal yang masih merajalela. Hal tersebut membuat pemain tidak nyaman dan bahkan berhenti memainkan game tersebut.
Jika Respawn sendiri masih ingin nama Apex Legends memimpin dunia battle royale, maka mereka harus mengerahkan semua usaha dan kerja keras untuk kembali mendapatkan tahtanya, seperti berusaha untuk memperbaiki bug yang menganggu serta membasmi para cheater yang cukup banyak.
Editor: Panji Pangestu